Definisi
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menyerang sel CD4+ dan limfosit.
Limfosit memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk berfungsi dengan baik, dan saat habis karena diserang virus, sistem kekebalan tubuh menjadi turun kemampuannya.
Jika tubuh memiliki jumlah CD4+ di bawah 200, maka rentan terhadap infeksi oportunistik, yang seiring dengan berjalannya waktu akan berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Selama masa transisi dari HIV menjadi AIDS, virus HIV menghancurkan sel-sel darah putih. Virus berkembang biak (mereplika diri) sembari melemahkan sistem imun, dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
Replikasi Virus dan Penghancuran Sel
Sel inang yang aktif, kemudian menggunakan polimerase RNA (materi genetik) untuk membuat salinan HIV dan messenger RNA (mRNA).
Menurut Joseph S. Cervio, MD, mRNA digunakan sebagai cetak biru (blueprint) yang membuat rantai protein HIV dalam tubuh.
Rantai protein HIV dipotong menjadi protein yang lebih kecil yang kemudian berkolaborasi dengan material RNA HIV untuk membuat lebih banyak virus.
Virus melepaskan diri dari sel inang dan menempel pada sel CD4 yang belum terinfeksi untuk menghancurkan dan bereplikasi lagi.
Gejala ringan HIV bisa terjadi dalam waktu 5 hingga 7 tahun setelah terinfeksi, dan selama periode waktu ini sistem kekebalan tubuh menjadi sangat lemah.
Seiring dengan peningkatan jumlah virus, jumlah sel CD4+ akan menurun, menandakan stadium akhir HIV.
AIDS
Saat seseorang didiagnosa AIDS karena jumlah viral yang tinggi dan jumlah sel CD4+ rendah, dokter akan mulai terapi Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART).
HAART merupakan rejimen ketat dari pengobatan sangat kuat untuk mengurangi penambahan viral dan meningkatkan kadar CD4.
Saat jumlah hitung sel CD4+ turun di bawah 200, tubuh akan mulai mengembangkan infeksi oportunistik, infeksi yang biasanya tidak akan terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Sistem kekebalan tubuh yang melemah (detrimentally weakened) dan tidak dapat melawan infeksi oportunistik merupakan ciri dari virus AIDS.
Infeksi oportunistik (OI) yang umum diantaranya adalah pneumocystis pneumonia (PCP), sarkoma kaposi, dan sitomegalovirus.
Pneumocystis pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan pneumonia. Sarkoma kaposi adalah kanker kulit yang menyebabkan lesi, yang juga dikenal dengan luka terbuka (open sores).
Cytomegalovirus adalah infeksi mata yang dapat mendistorsi penglihatan dengan memproduksi titik-titik hitam atau floaters, sehingga mengaburkan pandangan.[]