[rpi]
Bebas gula seakan menjadi mantra sebagai syarat agar sebuah makanan dikatakan sehat.
Bebas gula dianggap memiliki kalori rendah sehingga diasumsikan akan lebih baik buat kesehatan.
Namun apakah semua makanan manis semisal madu tidak sehat? Berikut adalah jawabannya.
Kalori Madu vs. Gula
Madu dan gula sama-sama lazim digunakan sebagai peningkat rasa manis pada makanan dan minuman.
Gula diproduksi dari tebu setelah denaturisasi protein, nitrogen, asam organik, vitamin, dan enzim. Sedang madu diproduksi oleh kerja keras lebah madu.
Satu sendok makan gula mengandung 46 kalori sedangkan satu sendok madu mengandung sekitar 64 kalori.
Jadi, ada lebih banyak kalori dalam madu daripada gula. Namun, jangan merasa panik terlebih dahulu.
Madu lebih manis dari gula. Dengan demikian, Anda akan menambahkan madu lebih sedikit dari gula untuk mencapai rasa manis yang sama.
Selain itu, madu juga lebih mahal daripada gula. Dengan demikian, orang cenderung akan ‘liberal’ dalam menggunakan gula.
Jadi, pada akhirnya, kita mengonsumsi lebih sedikit kalori dari madu dibandingkan dengan gula.
Madu atau Gula, Mana Lebih Baik?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, perlu dipahami dulu sebuah istilah yang disebut sebagai Glycemic Index (GI)?
GI merupakan metode untuk mengukur efek makanan kaya karbohidrat pada tingkat gula darah.
Makanan dengan GI rendah bisa dikaakan lebih sehat bagi tubuh. Madu memiliki GI 55, sedangkan GI gula sebesar 61.
Dengan demikian, madu lebih baik dari gula dan terbukti menjadi sumber energi yang lebih baik.
Berbicara tentang energi, gula mengandung sukrosa 100% sedangkan madu terdiri dari hanya 1,5% sukrosa.
Sisa kandungan madu merupakan fruktosa dan glukosa yang merupakan jenis monosakarida.
Monosakarida atau gula sederhana dapat memasuki aliran darah secara langsung.
Monosakarida tidak perlu dimetabolisme menjadi gula sederhana sehingga mampu menjadi sumber energi instan dan nutrisi untuk tubuh.
Berbicara tentang nutrisi, gula tidak mengandung mineral, vitamin atau protein. Di sisi lain, madu adalah produk alami yang dibuat oleh lebah madu yang kaya akan nutrisi.
Madu mengandung kalsium, besi, fosfor, kalium, mangan, magnesium, vitamin B6, riboflavin, niasin, asam pathothenic, triptofan, treonin, lisin, tirosin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, serin, serta berbagai vitamin, mineral, dan asam amino .
Kesimpulan
Jadi, meski kalori dalam madu lebih tinggi dari gula, pada kenyataannya madu bisa dianggap lebih baik dari gula.
Madu juga mengandung beragam nutrisi yang tidak terdapat pada gula.
Meskipun demikian, Anda tidak boleh mengkonsumsi madu secara berlebihan karena dapat memicu kenaikan berat badan sekaligus peningkatan kandungan gula dalam darah.
Jika dikonsumsi dalam jumlah moderat (satu atau dua sendok makan sehari), madu baik untuk menjaga tingkat kesehatan Anda.[]