Saat ini, Afghanistan merupakan negara yang porak-poranda dilanda perang.
Namun sebagian besar orang mungkin lupa bahwa Afghanistan, sama seperti negara lain, juga memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi.
Budaya dan Tradisi Afghanistan
Afghanistan merupakan negara yang terkurung daratan, memiki luas sekitar 251.772 mil persegi di bagian selatan-tengah benua Asia.
Negara ini berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti Pakistan, Iran, Turkmenistan, Uzbekistan, dan China.
Afghanistan terdiri dari berbagai macam etnis yang membawa keragaman mereka sendiri, menyumbang pada kekayaan budaya Afghanistan.
Agama dan Etnis
Afghanistan merupakan negara Islam dengan mayoritas penduduk menganut agama Islam.
Sekitar 80 persen penganut Islam merupakan Sunni, sementara 19 persen adalah Syiah.
Orang-orang dari agama-agama lain, seperti Sikh dan Hindu juga terdapat di negara ini meskipun jumlah mereka amat sedikit.
Etnis Pashtun atau Pushtus menyumbang 42 persen populasi, sementara etnis Tajik 27 persen, Hazara 9 persen, Uzbekistan 9 persen, Aimak 4 persen, Turkmen 3 persen, dan Baloch 2 persen.
Makanan dan Pakaian
Afghanistan tidak memiliki wilayah pantai sehingga produksi makanan dalam negeri bergantung sepenuhnya pada pertanian.
Hasil pertanian utama Afghanistan diantaranya adalah gandum, jagung, barley, dan beras.
Rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, kapulaga, lada hitam, dan mint merupakan hasil bumi dan menjadi bagian integral masakan Afghanistan.
Berbagai jenis makanan Afghanistan diantaranya adalah shorba (sup), koftas (sejenis bakso), dan qabuli palao.
Negara ini juga dikenal sebagai penghasil anggur dan buah-buahan kering.
Secara tradisional, pakaian Afghanistan biasanya ditandai dengan desain yang indah dan menampilkan berbagai warna.
Namun, syariah Islam menetapkan norma-norma yang ketat tentang cara berpakaian orang di Afghanistan.
Para pria biasanya mengenakan salwar-kameez, sedangkan perempuan diharapkan mengenakan burqa.
Bahasa Afghanistan
Afghanistan memiliki 2 bahasa nasional yaitu Dari dan Pashto.
Bahasa Dari merupakan dialek dari bahasa Persia yang secara luas digunakan di wilayah utara dan tengah Afghanistan, sedangkan penggunaan Pashto lebih menonjol di wilayah selatan.
Selain dua bahasa tersebut, sebagian populasi Afghanistan juga menggunakan bahasa lain seperti Uzbekistan, Balochi dan Turkmen.
Seni dan Musik
Afghanistan sebenarnya memiliki kekayaan seni dan sastra.
Puisi dalam bahasa Persia telah mendominasi bagian sastra Afghanistan, meskipun bahasa lain juga memberikan andil.
Mushaeras atau kompetisi puisi menjadi tradisi yang umum diselenggarakan.
Afghanistan juga menjadi tempat kelahiran beberapa penyair besar seperti Rabi’ah Balkhi – penyair pertama dari puisi Persia, Farrukhi Sistani – penyair kerajaan Ghaznavid, serta Jami Herat dan Ali Sher Nava’i.
Demikian pula, musik juga cukup populer dengan sebagian besar lagu-lagu ditulis dalam bahasa Persia dan Pashto.
Olahraga di Afghanistan
Afghanistan memiliki olahraga tradisional yang disebut Buzkashi yang dilakukan dari atas kuda.
Olahraga ini mirip polo, dilakukan dengan memperebutkan bangkai kambing yang diletakkan di tengah arena dari atas kuda.
Afghanistan sebenarnya merupakan negeri yang kaya budaya. Hanya saja, perang dan kemunculan kelompok ekstrim membuat negeri ini seakan hanya dikenal sebagai zona perang tak berkesudahan.[]