[rpi]
Meritokrasi adalah bentuk pemerintahan atau administrasi di mana para pemimpin dipilih berdasarkan prestasi atau kemampuan mereka.
Terdapat sedikit pemerintahan di dunia yang didasarkan pada ideologi ini. Contoh modern dari meritokrasi dapat ditemukan di Singapura.
Kinerja Dihargai
Sebagai bentuk pemerintahan, meritokrasi berusaha mencari orang yang memiliki kemampuan dan kualifikasi terbaik untuk menduduki suatu posisi.
Tidak sampai disitu, meritokrasi juga akan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
Menemukan orang yang memiliki kemampuan unggul dapat dilakukan melalui tes, melihat pengalaman, atau kombinasi dari penilaian ini.
Namun kritikus mengatakan bahwa bentuk pemerintahan ini diskriminatif karena mungkin tidak akan memberikan kesempatan pada orang yang memiliki keterampilan tetapi tidak cukup cerdas atau tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan tertentu.
Keuntungan dan Kerugian
Di Singapura, misalnya, sebagian anak mungkin dikondisikan untuk memperoleh berbagai pengayaan pada usia tertentu berdasarkan bakat.
Dalam beberapa kasus, anak-anak tersebut bisa jadi tidak bebas memilih jalur karir mereka sendiri atau memilih diluar yang sudah ditentukan orang tuanya.
Dalam kasus tersebut, meritokrasi dapat membatasi pilihan seorang individu untuk menjadi apa yang mereka pilih sendiri.
Orang-orang dalam meritokrasi biasanya bekerja secara bertahap dalam pemerintahan, memulai dari jenjang rendah untuk kemudian menanjak seiring dengan waktu, pengalaman, dan prestasi.
Dalam beberapa aspek, hal ini mungkin tidak akan jauh berbeda dari bentuk pemerintahan lain yang juga harus berawal dari level rendah.
Bedanya, dalam meritokrasi seseorang akan menaiki jenjang yang lebih tinggi didasarkan pada prestasi bukan sekedar urutan senioritas atau koneksi dengan pejabat penting.
Kemungkinan Kemajuan Tak Terbatas
Tidak seperti dalam bentuk pemerintahan lain, dalam meritokrasi tidak terdapat batasan sampai mana seseorang bisa terus maju.
Dalam jenis pemerintahan lain, setelah seorang pejabat mencapai tingkat tertentu, dia mungkin hanya bisa maju lebih lanjut atas dasar penunjukan.
Penunjukan ini mungkin sebagian didasarkan pada prestasi, tetapi biasanya juga melibatkan pertimbangan politik.
Dalam meritokrasi, terdapat kemungkinan seseorang bisa maju ke tingkat tertinggi – bahkan menjadi pemimpin negara – tanpa harus khawatir terhadap pertimbangan politik.
Mempromosikan Kerja Keras
Meritokrasi memiliki kemampuan untuk menanamkan etos kerja tertinggi pada individu, melebihi bentuk pemerintahan lain.
Jika masyarakat suatu negara sadar bahwa mereka bisa maju karena prestasi, mereka lebih mungkin untuk melakukan hal-hal yang akan meningkatkan peluang mereka.
Oleh karena itu, anggota masyarakat akan bekerja dan belajar lebih keras untuk membuktikan diri mereka mampu.[]