• Gaya Hidup
    • Buku dan Film
    • Fashion
    • Griya
    • Hobi
    • Karir
    • Keluarga
    • Keuangan
    • Makan & Minum
    • Musik
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Taman & Kebun
  • Iptek
    • Astronomi
    • Biologi
    • Elektronik
    • Geografi
    • Internet & Komputer
    • Kimia
    • SEO
    • Teknologi
  • Kecantikan
    • Kosmetik
    • Perawatan Kulit
    • Perawatan Rambut
    • Perawatan Wajah
  • Kesehatan
    • Bugar & Fit
    • Kondisi & Penyakit
    • Sehat Alternatif
    • Terapi & Obat
  • Ragam
    • Militer
    • Pengembangan Diri
    • Sejarah
    • Tokoh
    • Satwa
  • Sosbud
    • Budaya
    • Manusia
    • Politik
  • Review

Amazine.co

Online Popular Knowledge

  • Home
  • Tentang Amazine
You are here: Home / Sosbud / Politik / Apa itu Plebisit? Arti & Contoh Penerapannya

Apa itu Plebisit? Arti & Contoh Penerapannya

Amazine.co - Online Popular Knowledge

Plebisit

Baca juga

  • Inilah 18 Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
  • Perbedaan Demokrasi Langsung dengan Demokrasi Perwakilan

Plebisit (plebiscite) adalah pemungutan suara yang dilakukan pada seluruh populasi suatu negara untuk menyikapi proposal atau kebijakan tertentu.

Pemilih diminta untuk menolak atau menerima suatu usulan, dengan hasil plebisit menentukan apakah suatu usulan tersebut akan dilakukan atau dibatalkan.

Istilah plebisit tidak boleh tercampur aduk dengan pemilihan umum atau voting biasa, karena dalam plebisit tidak terdapat kandidat partai yang harus dipilih.

Kata plebisit berasal dari kata Latin “plebis” yang berarti “rakyat” dan “scitum” yang berarti “dekrit.”

Dalam plebisit, rakyat diperbolehkan memutuskan suatu masalah penting dengan hasilnya akan dianggap sebagai dekrit (keputusan) warga.

Negara demokrasi dan diktator lazim menggunakan plebisit, meskipun untuk tujuan yang sangat berbeda .

Plebisit dianggap sah jika semua pemilih yang berhak mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi.

Dalam demokrasi, plebisit memiliki fungsi penting karena memungkinkan semua warga turut menilai dan menentukan suatu kebijakan.

Dalam kediktatoran, plebisit sering digunakan untuk menopang pemerintahan.

Dalam kasus tersebut, plebisit tidak menawarkan alternatif, memaksa pemilih untuk membuat jawaban ya atau tidak.

Hal ini sebenarnya tidak selalu buruk, terutama ketika suatu usulan disajikan dengan jelas.

Dalam sistem diktator, intimidasi mungkin juga dilakukan agar warga membuat pilihan tertentu.

Plebisit juga digunakan dalam konteks keputusan politik nasional utama, seperti urusan yang mengakibatkan pergantian pemerintahan, melibatkan penyerahan wilayah kepada bangsa lain, atau tuntutan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial.[]

Sharing is caring:

Filed Under: Politik, Sosbud Tagged With: plebisit, rakyat, voting

Populer

  • Siapa itu James Dean? Kisah Hidup Tragis Sang Aktor Muda
  • Siapakah Baruna? Kisah Dewa Air dalam Kepercayaan Hindu
  • Apa itu Leviathan? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
  • 6 Perbedaan antara Perilaku Asertif dengan Agresif
  • Apa itu Hipokapnia? Penyebab, Gejala & Pengobatannya
  • Tips Permata: Mengenal Cubic Zirconia, si Berlian Imitasi

Terkini

20 Manfaat Epsom Salt (Garam Epsom) + Cara Menggunakannya

Epsom salt (garam Epsom) paling dikenal sebagai komponen dari ritual mandi garam … [Baca...]

  • 7 Cara Membedakan Kacamata Oakley Asli dengan Palsu
  • Cara Kerja & Arti Angka pada Jam Tangan Water Resistant
  • 3 Jenis Blender, Mana yang Terbaik & Panduan Membelinya
  • Cara Kerja & Kelebihan Slow Cooker serta Panduan Membelinya
  • Kelebihan, Kekurangan & Tips Membeli Kompor Induksi

www.Amazine.co - Copyright © 2023