Immanuel Kant menulis risalah filosofis selama era pencerahan yang berhubungan dengan logika, bukti empiris, input sensorik, dan epistemologi atau bagaimana kita belajar apa yang kita ketahui.
Pemikiran Kant harus ditempatkan dalam era di mana masyarakat waktu itu sedang tertarik pada metode ilmiah, agama dan metafisika, serta etika.
Kant menanggapi kaum empiris dan rasionalis dengan mengatakan bahwa segala sesuatu yang kita percaya harus disaring melalui indera dan pikiran.
Dengan demikian, kebenaran ditentukan oleh bagaimana kita memahami dan mengorientasi pengetahuan dari suatu objek, terlepas dari karakteristik “independen” lain yang mungkin dimiliki oleh objek tersebut.
Selama masa hidupnya dari tahun 1724-1804, Immanuel Kant memberi banyak kontribusi pada filsafat modern dengan mengembangkan apa yang disebut “idealisme transendental.”
Dia menghabiskan seluruh hidupnya di tempat kelahirannya, Prusia Timur dan menulis berbagai risalah dalam bahasa Jerman.
Kant menulis tentang segala sesuatu mulai dari eksistensi Tuhan hingga estetika keindahan.
Selalu berusahan mempromosikan kebebasan, kemandirian, dan kesetaraan, teori Kant mendorong tiap orang untuk mengambil tanggung jawab menentukan kebenaran mereka sendiri.
Kant menggabungkan filsafat dari dua aliran yang berlawanan untuk meletakkan dasar bagi idealisme transendental.
Dalam banyak hal, teori Kant mengantisipasi bagaimana fisika abad ke-20 memahami observasi, serta bagaimana ahli saraf memahami kesadaran.
Kaum empiris, terutama David Hume, percaya bahwa kita hanya bisa memahami dunia melalui pengalaman langsung.
Di lain pihak, kaum rasionalis mendorong penggunaan pengetahuan logis yang terakumulasi, dideduksi, atau disimpulkan dari pengetahuan abstrak lainnya karena dianggap obyektif dan terhindar dari variasi akibat perbedaan persepsi.
Sebagai respon langsung terhadap David Hume, Kant menulis The Critique of Pure Reason pada tahun 1781. Dalam karya ini, dia berpendapat bahwa manusia memiliki batasan dalam mempersepsi dunia.
Batasan ini terjadi akibat indera dan pikiran ditentukan oleh fisiologi otak.
Batasan yang diungkapkan Kant tidak memiliki konotasi negatif. Mereka justru dapat dianggap sebagai filter, model, bahasa, instrumen, kesadaran, atau batas-batas dan membangun struktur keyakinan.[]