Selalu ada risiko yang bisa terjadi saat menjalani operasi, bahkan operasi yang sederhana seperti sedot lemak (Liposuction).
Meskipun prosedurnya relatif aman dan sederhana, Anda tidak pernah dapat berharap untuk mendapatkan jaminan seratus persen bahwa seluruh prosedur akan berjalan lancar.
Ada beberapa efek samping dan risiko yang harus Anda tahu sebelum menjalani prosedur sedot lemak.
Melakukan sedot lemak atau liposuction melibatkan penyisipan selang ke tubuh pasien.
Selang ini digunakan untuk menyedot lemak dari area tubuh yang dipilih. Dokter bedah akan memasukkan selang ke bawah kulit untuk menghilangkan lemak.
Meskipun ahli bedah seharusnya bisa menangani langkah dasar ini, tapi banyak ahli bedah yang juga bisa melakukan kesalahan, terutama jika mereka belum berpengalaman dalam menggunakan selang hisap (suction).
Jika selang tersebut mengenai anggota tubuh yang lain, maka akan terjadi masalah yang serius.
Terkadang dokter bedah yang belum berpengalaman akan mendorong selang terlalu jauh ke dalam tubuh dan secara tidak sengaja akan menyedot dan menghilangkan jaringan yang penting dan saraf.
Selain itu, akan ada komplikasi yang lainnya bila memaksa selang melewati cadangan lemak.
Jika ini terjadi maka akan menyebabkan trauma memar pada kulit, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk pemulihan setelah operasi.
Meskipun infeksi jarang terjadi setelah operasi, namun bisa saja terjadi infeksi akibat peralatan yang tidak steril atau penyalahgunaan obat yang digunakan untuk membantu memulihkan pasien.
Inilah sebabnya mengapa dokter bedah harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang sejarah dan kondisi kesehatan pasien untuk menghindari komplikasi dan reaksiĀ obat-obatan pada pasien.
Salah satu miskonsepsi atau kesalahpahaman yang umum tentang sedot lemak adalah bahwa sedot lemak bisa memperbaiki dengan cepat dan hasilnya permanen untuk menurunkan berat badan. Tentu ini tidak benar.
Orang yang sudah menjalani sedot lemak lebih berisiko akan naik berat badannya karena tubuh akan menempatkan sel-sel lemak baru pada bagian tubuh yang lain.
Misalnya, jika pasien melakukan operasi sedot lemak di paha dan perut, maka berat badan mereka akan lebih menonjol di bagian tubuh yang lainnya.
Sedot lemak juga memiliki komplikasi pada hasil penyedotan. Banyak pasien yang mengeluh adanya ‘gelombang’ pada daerah yang dilakukan sedot lemak.
Hal ini terjadi ketika seorang ahli bedah yang belum berpengalaman tidak menghilangkan lemak secara merata di area tersebut. Mungkin kondisi ini masih bisa diperbaiki, tapi tentu saja dengan melakukan operasi lagi.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pastikan Anda memilih dokter bedah yang berpengalaman dan memiliki ijin bersertifikat untuk melakukan prosedur sedot lemak.
Lakukan konsultasi berkali-kali bahkan bila perlu dalam hitungan bulan untuk mendapatkan hasil yang bagus dengan menekan sedikit mungkin komplikasi yang mungkin timbul.[]