Feodalisme vs kapitalisme merupakan topik menarik bagi sejarawan dan ekonom karena kedua sistem ekonomi ini telah membentuk wajah masyarakat kontemporer.
Pendukung kapitalisme mengklaim bahwa kaum sosialis salah mengasosiasikan kapitalisme dengan feodalisme.
Sosialis, di sisi lain, memandang kondisi kelas pekerja tidak berubah dalam ekonomi kapitalis dan mereka masih dieksploitasi oleh orang kaya.
Feodalisme
Feodalisme merupakan sistem sosio-ekonomi yang didominasi oleh para bangsawan atau keluarga raja.
Sistem ini umum terdapat di Eropa Abad Pertengahan dan ditandai dengan kewajiban hukum dan militer timbal balik antara kelas penguasa dan kelas pekerja.
Dalam feodalisme, penguasa/raja (lord) memberikan tanah kepada vasal yang kemudian sering disebut sebagai tuan tanah, dengan timbal balik dukungan militer.
Vasal bisa menyimpan sekitar tiga-perempat dari hasil tanah untuk mereka sendiri dan sisa seperempat diberikan kepada penguasa sebagai pajak.
Untuk memastikan vasal tetap setia kepada penguasa, upacara resmi dilakukan di mana kedua belah pihak saling berikrar sumpah setia.
Vasal dan penguasa berada dalam hubungan feodal di mana vasal diwajibkan untuk menyediakan bantuan militer untuk penguasa (lord).
Meskipun vasal mengolah tanah, mereka tidak pernah bisa memiliki tanah tersebut dan kondisi mereka tetap statis.
Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem sosial di mana sebagian besar masyarakat dunia saat ini mengadopsinya.
Dalam sistem ekonomi ini, kepemilikan properti terletak pada sebagian kecil orang yang dikenal sebagai kapitalis yang memiliki sarana yang diperlukan untuk melakukan produksi dan distribusi.
Sebagian besar orang sisanya dipekerjakan oleh kaum kapitalis dan mereka menerima upah untuk pekerjaan yang mereka lakukan.
Kritik kapitalisme mengklaim bahwa nasib pekerja mirip dengan pekerja di bawah feodalisme karena kapitalis mendapatkan sebagian besar keuntungan, terlepas dari fakta bahwa pekerja adalah yang bertanggung jawab untuk memperoleh keuntungan.
Premis ini merupakan salah satu penyebab yang memicu kemunculan komunisme di negara-negara seperti Cina dan Uni Soviet.
Dalam feodalisme, seorang pekerja (vasal) tetap menjadi pekerja selama sisa hidupnya dan tidak memiliki kesempatan untuk maju, sedangkan dalam kapitalisme, jika seorang pekerja berbakat dan berpengetahuan, dia berpeluang memiliki karier yang lebih baik.
Dalam feodalisme, para pekerja harus bekerja di lahan yang tidak mereka miliki dengan pekerjaan murni di sektor pertanian.
Selama perang dan darurat militer, vasal tidak punya pilihan selain berperan sebagai prajurit.
Dalam kapitalisme, jika seorang pekerja memiliki cukup modal dan keahlian, dia bisa memulai bisnis sendiri dan menjadi seorang kapitalis.
Sejauh posisi kelas penguasa yang menjadi perhatian, dalam feodalisme, para penguasa diasumsikan memiliki posisi dominan permanen di masyarakat.
Otoritas mereka tak tertandingi dan mereka memiliki kata akhir dalam semua masalah sosial dan ekonomi.
Dalam masyarakat feodal, penguasa memegang kekuasaan tertinggi dan hubungan mereka dengan vasal didasarkan pada relasi subordinasi.
Kapitalisme juga memberikan kekuasaan pada kelas penguasa, tetapi terdapat persaingan untuk mendapat posisi itu dengan hak-hak pekerja yang dilindungi oleh pemerintah.
Seorang kapitalis tidak dapat memegang posisinya begitu saja, melainkan harus terus berinovasi dan mengembangkan usahanya untuk tetap bertahan dalam kompetisi.[]