Saat jatuh sakit yang disertai dengan muntah berlebih dan diare, dokter umumnya akan merekomendasikan pasien untuk minum cairan elektrolit (oralit).
Minuman ini merupakan sumber energi instan yang membantu tubuh agar terhidrasi dengan cepat sehingga mencegahnya dari kekurangan cairan (dehidrasi).
Elektrolit merupakan suatu keharusan bagi para atlet atau orang yang melakukan aktivitas fisik berat karena rentan mengalami dehidrasi.
Elektrolit, dalam pengertian kimia, didefinisikan sebagai larutan yang mengandung ion bebas (atom yang memiliki jumlah elektron dan proton tidak sama) yang membuatnya konduktif.
Contoh paling sederhana dari elektrolit adalah garam yang terlarut dalam air. Garam yang dimasukkan dalam air segera larut melalui proses yang disebut solvasi.
Energi yang berasal dari minuman elektrolit didapatkan melalui proses solvasi sederhana.
Minuman elektrolit yang paling alami dan sehat ditemukan pada jus buah dan sayuran.
Pentingnya Elektrolit
Minuman elektrolit sederhana terdiri dari garam, gula, mineral (seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium), dan air.
Sebagian besar minuman olahraga yang dikonsumsi saat ini adalah minuman elektrolit.
Minuman ini menjadi penting untuk orang yang melakukan kegiatan fisik intensif seperti olahraga.
The American College of Sports Medicine merekomendasikan seorang atlet harus mengonsumsi 0,5 liter minuman elektrolit dua jam sebelum berolahraga untuk mencegah dehidrasi.
Asupan cairan secara berkala saat berolahraga juga disarankan untuk mempertahankan cairan tubuh yang hilang dengan cepat melalui keringat.
Karbohidrat yang juga ditemukan dalam minuman olahraga memberikan energi yang membantu menunda kelelahan otot setelah sesi latihan.
Mineral seperti, natrium, kalium, dan klorida, sering hilang melalui keringat. Elektrolit mengkompensasi kehilangan ini dengan mengembalikan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Jenis Minuman Elektrolit
Berikut adalah jenis minuman elektrolit:
1. Minuman Isotonik (Isotonic Drink)
Minuman elektrolit isotonik merupakan cairan berbasis air yang mengandung glukosa dan fruktosa dalam konsentrasi 6-8%.
Minuman ini merupakan pilihan terbaik untuk sebagian besar atlet yang melakukan lari jarak jauh dan kegiatan fisik lainnya.
Minuman isotonik segera memasok tubuh dengan cairan yang cukup.
2. Minuman Hipotonik (Hypotonic Drink)
Minuman hipotonik mengandung kurang dari 8% karbohidrat dan kandungan mineral, dibandingkan dengan cairan tubuh normal.
Minuman ini adalah yang terbaik untuk konsumsi sehari-hari setelah olahraga rutin karena rendah kalori.
Cairan dalam minuman ini langsung diserap oleh usus, sehingga menjaga keseimbangan cairan normal dalam tubuh.
Joki dan pesenam sering mengkonsumsi minuman hipotonik untuk melembabkan dan memberi energi pada tubuh mereka.
3. Minuman Hipertonik (Hypertonic Drink)
Minuman ini memiliki lebih banyak karbohidrat dibandingkan dengan dua jenis lainnya. Minuman elektrolit ini dikonsumsi selama latihan berat dan lari dengan jarak ekstra jauh.
Karena memiliki konsentrasi tinggi karbohidrat, minuman ini harus dikonsumsi bersama dengan minuman isotonik untuk mengkompensasi penyerapan cairan oleh tubuh.[]