Dinosaurus pertama diperkirakan muncul sekitar 240 juta tahun yang lalu. Mereka adalah makhluk besar dan mendominasi bumi selama jutaan tahun.
Namun, seperti semua hal, masa dinosaurus akhirnya berakhir. Di antara banyak teori, punahnya dinosaurus akibat komet/asteroid yang menghantam bumi merupakan yang paling banyak diterima.
Namun, penelitian paleontologi baru-baru ini menunjukkan bahwa teori ini tidak sepenuhnya benar.
Terdapat kemungkinan sebagian dinosaurus tidak binasa dan mampu bertahan selama jutaan tahun lagi, untuk kemudian menyusut dalam ukuran, dan secara bertahap berkembang menjadi burung.
Teori Dinosaurus Berevolusi Menjadi Burung
Diperkirakan burung merupakan hasil evolusi dari dinosaurus kelas therapod berkaki dua yang meliputi karnivora seperti tyrannosaurus rex, dan raptor seperti deinonychus.
Untuk mempelajari bagaimana dinosaurus berkembang menjadi burung, ilmuwan menciptakan pohon keluarga dari burung dan dinosaurus, dan memetakan ciri anatominya untuk melihat di mana mereka terpisah satu sama lain.
Para ilmuwan menemukan therapod perlahan menyusut dan berubah bentuk selama periode panjang 50 juta tahun, dari berbobot 175 kg menjadi hanya kurang lebih 1 kg.
Evolusi ini juga diyakini membuat dinosaurus memiliki sayap, gigi kecil, dan memiliki otak serta mata yang lebih besar.
Perubahan ini memberi mereka kemampuan baru, seperti meluncur, terbang, dan memanjat pohon, yang mungkin membantu mereka bertahan dari efek hantaman asteroid.
Bukti Pendukung
Awalnya, archaeopteryx (makhluk dengan sayap dan tubuh berbulu, tetapi dengan ekor bertulang seperti dinosaurus) adalah satu-satunya fosil yang dimiliki ahli paleontologi untuk membuktikan hubungan antara dinosaurus dan burung.
Namun, seiring ahli paleontologi mempelajari lebih dari 1.500 fitur anatomi dari fosil 120 spesies dinosaurus dari periode yang berbeda, mereka melihat banyak sifat seperti burung yang kemudian ditemukan, seperti tangan dengan tiga jari, tulang berongga, bulu, paruh, postur tubuh, dll .
Selain itu, ahli genetika juga menemukan dengan hanya beberapa modifikasi pada DNA burung, struktur wajah bisa dibuat mirip dengan dinosaurus. Juga, ukuran kerangka menjadi konsisten lebih kecil, dengan berlalunya waktu.
Penggalian di Cina selama tahun 1990-an, menemukan banyak fosil yang tampak seperti dinosaurus yang ditutupi dengan bulu atau duri, yang memperkuat teori ini lebih jauh.
Fakta-fakta ini akhirnya diterima oleh sebagian besar masyarakat sains sebagai bukti evolusi dinosaurus menjadi burung.
Kritik & Penentang Teori Evolusi Dinosaurus menjadi Burung
Sebagian ilmuwan lain yang melakukan penelitian menemukan beberapa poin penting yang menunjukkan perbedaan antara dinosaurus dan burung, yang membuatnya tidak mungkin dinosaurus berevolusi menjadi burung.
Berikut adalah kritik dan sanggahan mereka:
> Fakta yang diterima secara luas menyatakan dinosaurus merupakan reptil dan merupakan makhluk berdarah dingin, sementara burung dikenal berdarah panas.
Perubahan dari sistem tubuh berdarah dingin menjadi berdarah panas belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebaliknya, tidak terdapat pula bukti yang menunjukkan dinosaurus sebenarnya berdarah panas, yang merupakan kendala utama atas teori ini.
> Sementara pendukung teori evolusi menampilkan struktur berjari tiga dinosaurus mirip dengan burung, kenyataannya tidaklah demikian.
> Paru-paru burung memfasilitasi aliran udara searah, tidak seperti aliran dua arah (udara masuk dan keluar menggunakan jalur yang sama) pada mamalia.
Meskipun jaringan lunak jarang ditemukan pada fosil dinosaurus, terdapat bukti paru-paru mereka memiliki aliran dua arah, bukan searah seperti burung.
> Pukulan besar bagi teori evolusi burung adalah fakta bahwa fosil archaeopteryx berusia jauh lebih tua dari beberapa fosil dinosaurus, sehingga tidak mungkin dinosaurus berevolusi menjadi archaeopteryx, sebelum akhirnya berubah menjadi burung.
> Ditemukan juga semua dinosaurus berjalan atau berlari menggunakan pinggul, tapi burung bergerak menggunakan sendi lutut, sedangkan pinggul tetap stasioner.
Sementara argumen di atas tidak membuat salah satu teori memenangkan perdebatan, sangat menarik untuk melihat bagaimana bidang paleontologi selalu diwarnai kedinamisan.
Adapun apakah burung benar-benar berevolusi dari dinosaurus, kita masih membutuhkan lebih banyak fosil lengkap untuk mendapatkan jawaban pasti.[]