• Gaya Hidup
    • Buku dan Film
    • Fashion
    • Griya
    • Hobi
    • Karir
    • Keluarga
    • Keuangan
    • Makan & Minum
    • Musik
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Taman & Kebun
  • Iptek
    • Astronomi
    • Biologi
    • Elektronik
    • Geografi
    • Internet & Komputer
    • Kimia
    • SEO
    • Teknologi
  • Kecantikan
    • Kosmetik
    • Perawatan Kulit
    • Perawatan Rambut
    • Perawatan Wajah
  • Kesehatan
    • Bugar & Fit
    • Kondisi & Penyakit
    • Sehat Alternatif
    • Terapi & Obat
  • Ragam
    • Militer
    • Pengembangan Diri
    • Sejarah
    • Tokoh
    • Satwa
  • Sosbud
    • Budaya
    • Manusia
    • Politik
  • Review

Amazine.co

Online Popular Knowledge

  • Home
  • Tentang Amazine
You are here: Home / Ragam / Satwa / 9 Fakta & Informasi Menarik tentang Rubah Merah

9 Fakta & Informasi Menarik tentang Rubah Merah

Amazine.co - Online Popular Knowledge

rubah merah

Baca juga

  • Apa saja informasi & fakta menarik tentang penguin?
  • Tips Memelihara Iguana: Mengenal 7 Jenis Iguana
  • Tips Memelihara Iguana: 5 Fakta Menarik tentang Iguana

Meskipun memiliki hubungan kekerabatan dengan anjing dan serigala, rubah merah (red fox) menunjukkan perilaku yang mirip dengan kucing.

Itu sebab, binatang ini juga dikenal sebagai anjing yang mirip kucing.

Awalnya merupakan spesies endemik di Amerika Utara, Eurasia dan Afrika Utara, rubah merah atau Vulpes vulpes saat ini dapat ditemukan di seluruh dunia dalam beragam habitat.

Rubah merah dikenal karena kecerdasan, kecerdikan dan kemampuannya beradaptasi.

1. Habitat

Rubah merah memiliki beragam habitat di sejumlah bioma di seluruh dunia yang meliputi hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun.

Hewan ini dikenal menghabiskan sebagian besar waktu berburu di rawa-rawa dan hutan.

Area yang dipenuhi gulma dan rumput tidak cocok sebagai tempat hidup rubah merah.

2. Ciri-ciri Fisik

Dari semua spesies rubah, rubah merah merupakan spesies yang terbesar.

Meskipun ada kata ‘merah’, rubah merah tidak selalu berwarna merah.

Mutasi pada gen hewan bisa menghasilkan berbagai variasi warna seperti coklat kemerahan, abu-abu, abu-abu-coklat, coklat-kehitaman, perak, platinum, dan amber.

Kadang-kadang, rubah merah juga terlihat memiliki bulu hitam dengan semburat keperakan.

3. Makanan

Rubah merah bersifat omnivora, berburu sendiri, dan hidup dengan memakan beragam makanan, sehingga membuatnya sebagai pemangsa yang oportunistik.

Mangsa rubah merah berkisar dari serangga, moluska, cacing tanah dan udang pada perairan dangkal.

Tikus, kelinci, burung, telur, amfibi, reptil kecil, dan ikan kecil juga masuk dalam daftar makanan pemburu ini, begitu juga dengan buah-buahan seperti blackberry, apel, plum, serta sayuran.

4. Makan Tumbuhan

Di beberapa daerah, rubah merah bisa bertahan hidup dengan hanya memakan tumbuhan di musim gugur.

Saat tinggal di dekat pemukiman manusia, hewan ini belajar bertahan hidup dengan mencari makanan diantara tumpukan sampah.

5. Reproduksi

Reproduksi rubah merah tergantung pada lokasi geografis.

Populasi yang hidup di daerah selatan, memiliki musim kawin dari Desember hingga Januari, sementara populasi yang hidup di bagian utara, musim kawin jatuh antara bulan Februari hingga April.

6. Ekor Berbulu

Rubah merah terkenal sebagai salah satu ancaman utama terhadap peternakan unggas.

Ekornya yang berbulu berfungsi sebagai mekanisme untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tetap stabil.

Itu sebab, rubah merah bisa dengan mudah melompati pagar hingga setinggi 2 meter untuk memangsa ternak unggas.

Selain itu, bulu lebat juga membuat hewan ini mampu bertahan di cuaca dingin yang ekstrim.

7. Perenang Mahir

Selain mampu melompat pagar tinggi, rubah merah dikenal sebagai perenang yang mahir.

Rubah merah diketahui menghasilkan 28 suara vokal yang berbeda untuk berkomunikasi dengan anggota kelompoknya.

8. Adaptasi

Tikus tanah (mole) mungkin hal terakhir yang akan disantap rubah merah, meskipun binatang ini mampu memakan apa saja.

Ketika memiliki kelebihan makanan, rubah merah akan mengubur sebagian makanannya, menutupinya dengan tanah, daun, rumput atau sejenisnya, dan menandainya dengan urin.

Dengan cara ini, si rubah dapat menyimpan makanan untuk digunakan di kemudian hari.

9. Penyakit Umum

Kudis sarcoptic merupakan penyakit kulit menular yang sering menjangkiti rubah merah.

Penyakit ini disebabkan oleh tungau parasit, yang membenamkan diri ke dalam folikel bulu atau kulit rubah.[]

Sharing is caring:

Filed Under: Satwa Tagged With: omnivora, rubah merah

Populer

  • Kloning Hewan: Definisi, Cara Kerja, & Kontroversinya
  • Siapa itu James Dean? Kisah Hidup Tragis Sang Aktor Muda
  • 12 Kegunaan Umum Karbon & 6 Manfaatnya pada Tubuh Manusia
  • Kontroversi Kloning: 8 Pro & Kontra Seputar Kloning
  • Ketahui Budaya, Bahasa dan Tradisi Afghanistan
  • Apa itu Oksidasi? Proses Terjadinya & Cara Pencegahannya

Terkini

20 Manfaat Epsom Salt (Garam Epsom) + Cara Menggunakannya

Epsom salt (garam Epsom) paling dikenal sebagai komponen dari ritual mandi garam … [Baca...]

  • 7 Cara Membedakan Kacamata Oakley Asli dengan Palsu
  • Cara Kerja & Arti Angka pada Jam Tangan Water Resistant
  • 3 Jenis Blender, Mana yang Terbaik & Panduan Membelinya
  • Cara Kerja & Kelebihan Slow Cooker serta Panduan Membelinya
  • Kelebihan, Kekurangan & Tips Membeli Kompor Induksi

www.Amazine.co - Copyright © 2023