Salah satu komplikasi diabetes yang mungkin akan terjadi adalah neuropathy diabetes.
Neuropathy diabetes merupakan gangguan pada saraf akibat kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama.
Diabetes neuropathy diklasifikasikan dalam 4 jenis yaitu:
1. Neuropathy Perifer
Neuropathy perifer, juga disebut neuropathy simetris distal atau neuropathy sensorik-motorik, adalah kerusakan saraf di lengan dan kaki. Kaki mungkin akan lebih dulu terpengaruh sebelum tangan dan lengan.
Beberapa gejala neuropathy perifer yang sering terjadi diantaranya adalah:
• mati rasa atau ketidakpekaan terhadap nyeri atau suhu.
• kesemutan, sensasi terbakar, atau sensasi tertusuk.
• nyeri tajam atau kram.
• sensitivitas yang ekstrim terhadap sentuhan, bahkan sentuhan cahaya.
• kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
Gejala-gejala tersebut sering memburuk pada malam hari. Neuropathy perifer juga dapat menyebabkan kelemahan otot dan hilangnya refleks, terutama pada pergelangan kaki, yang menyebabkan perubahan cara seseorang ketika berjalan.
Cacat kaki, seperti hammertoes dan kolapsnya kaki bagian tengah mungkin akan terjadi. Lepuhan dan luka dapat muncul pada bagian kaki yang kebas yang disebabkan oleh terjadinya tekanan atau cedera tanpa disadari.
Jika cedera kaki tidak segera diobati, infeksi bisa menyebar ke tulang, dan bisa menyebabkan kaki diamputasi.
Beberapa ahli mengatakan bahwa separuh dari seluruh amputasi tersebut bisa dicegah jika masalah dapat dideteksi dan dirawat lebih dini.
2. Neuropathy Autonom
Neuropathy autonom memengaruhi saraf yang mengendalikan jantung, mengatur tekanan darah, dan mengontrol kadar glukosa darah.
Neuropathy autonom juga memengaruhi organ internal lainnya, menyebabkan masalah dengan pencernaan, fungsi pernapasan, urination, respon seksual, dan fungsi penglihatan.
Selain itu, sistem yang mengembalikan kadar glukosa darah ke tingkat normal setelah episode hipoglikemik mungkin akan terpengaruh juga, sehingga mengakibatkan hilangnya gejala peringatan jika terjadi hipoglikemia.
3. Neuropathy Proksimal
Neuropathy proksimal, kadang-kadang disebut neuropathy pleksus lumbosakral, neuropathy femoral, atau amyotrophy diabetes.
Gejalanya dimulai dengan rasa sakit di paha, pinggul, pantat, atau kaki, biasanya pada satu sisi tubuh. Neuropathy ini adalah jenis yang lebih umum pada penderita diabetes tipe-2 dan pada orang yang sudah lama menderita diabetes.
Neuropathy proksimal menyebabkan kelemahan pada kaki dan ketidakmampuan untuk bergerak dari posisi duduk ke posisi berdiri tanpa bantuan.
Pengobatan untuk mengatasi kelemahan atau nyeri biasanya diperlukan. Lamanya pemulihan biasanya bervariasi, tergantung pada jenis kerusakan saraf.
4. Neuropathy Focal
Neuropathy focal muncul secara tiba-tiba dan memengaruhi saraf tertentu, paling sering di kepala, torso, atau kaki.
Neuropathy focal dapat menyebabkan:
• ketidakmampuan untuk memfokuskan mata
• penglihatan ganda
• sakit di belakang salah satu mata
• kelumpuhan pada satu sisi wajah, yang disebut Bell’s palsy
• rasa sakit yang parah di punggung bagian bawah atau panggul
• sakit di bagian depan paha
• sakit di perut, dada, atau sisinya
• sakit di bagian luar atau di dalam tulang kering kaki
• sakit perut atau dada yang kadang-kadang keliru dianggap akibat penyakit jantung, serangan jantung, atau usus buntu.
Neuropathy focal sangat menyakitkan dan sering terjadi secara tidak terduga pada penderita diabetes. Namun, cenderung membaik dengan sendirinya selama beberapa minggu atau bulan dan tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Penderita diabetes juga cenderung untuk mengalami penekanan saraf, juga disebut entrapment syndromes.
Salah satu yang paling umum adalah sindrom carpal tunnel, yang menyebabkan mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kadang-kadang kelemahan atau nyeri otot.[]