Mengalami sakit selama kehamilan dapat menjadi situasi yang sangat tidak nyaman.
Terlebih lagi, wanita hamil dianjurkan tidak mengambil obat selama kehamilan untuk menghindari kemungkianan efek samping pada janin.
Namun, jika menderitaa alergi saat hamil, tidak perlu khawatir, karena obat anti alergi seperti antihistamin relatif aman asal digunakan dengan benar.
Berikut adalah tips menggunakan antihistamin saat kehamilan:
1. Berkonsultasi dengan dokter
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil antihistamin, suplemen vitamin, atau obat herbal ketika sedang hamil.
Dokter akan menentukan apakah obat-obatan tersebut aman digunakan saat kehamilan. Semua obat-obatan yang diambil harus memiliki efek minimal bagi ibu dan janin.
2. Hindari obat pada trimester pertama
Cobalah untuk menghindari menggunakan semua jenis obat, termasuk antihistamin, selama trimester pertama kehamilan.
Ini adalah tahap di mana organ utama bayi sedang berkembang. Dokter umumnya mengijinkan wanita hamil mengambil obat pada tahap akhir kehamilan tetapi tidak selama 13 minggu pertama kehamilan.
3. Pilih antihistamin generasi kedua
Antihistamin generasi kedua mengandung loratadine, cetirizine dan fexophenodine, yang memiliki efek lebih sedikit dibanding antihistamin generasi sebelumnya.
4. Minum lebih banyak air
Tingkatkan asupan air ketika mengambil antihistamin selama kehamilan.
Efek samping yang umum dari antihistamin adalah mulut kering. Minum lebih banyak air untuk menghindari dehidrasi yang dapat membahayakan ibu dan janin.
5. Gunakan antihistamin pada dosis yang dianjurkan
Diphenhydramine, antihistamin generasi pertama, memiliki efek seperti hormon oksitosin bila digunakan dalam dosis tinggi.
Oksitosin dapat menginduksi persalinan, sehingga menyebabkan bayi lahir prematur.
6. Waspada efek samping
Segera hubungi dokter jika melihat ada perubahan dalam frekuensi gerakan janin atau terjadinya peningkatan kontraksi ketika mengambil antihistamin atau obat lain selama kehamilan.[]